Header Ads

TEORI KLASIK ADAM SMITH

TEORI KLASIK ADAM SMITH


Pemikiran-pemikiran tentang ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke-XV, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Namun, pengakuan ilmu Ekonomi sebagi cabang ilmu tersendiri baru diakui pada abad ke-XVIII, setelah Adam Smith muncul. Adam smith merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi. Aliran yang dikembangkan oleh Adam Smith disebut aliran klasik karna gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas oleh pakar-pakar ekonomi jauh sebelumnya. Seperti, paham Induvidualisme yang dikembangkan Smith dengan paham hedonisme yang dikembangkan Epicurus.

Pembahasan Smith lebih banyak bersifat mikro yang mekan penentuan harga. Pendekatan yang digunakan smith adalah pendekatan dedeuktif, yang digabung dengan penjelasan historis. Ada dua tokoh pemikir ekonomi yang sangat berpengaruh bagi diri Smith, yaitu Francis Hutcheson dan David Hume, mereka adalah guru dan teman kuliah Smith semasa kuliah. Setelah lulus kuliah, smith menjadi dosen di Edinburg University lalu pindah ke Glasgow University. Selaku dosen Smith sering mengajarkan falsafah moral. Lalu pada tahun 1776, Smith menulis buku The wealth of nations yang kemudian buku tersebut dianggap sebagai perancang pertama sejarah perkembangan ilmu ekonomi dan ia diberi gelar sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.

Dalam banyak hal, pemikiran Smith sejalan dengan paham kaum fisiokrat yang menganggap produksi barang-barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran suatu Negara. Ketika menjadi dosen tamu di Toulouse, Prancis, ia sering bertemu tokoh kaum fisiokrat, seperti Quesnay, Turgot, Necker, D’Alembert, Helvetius, dan Marmuntel. Faktanya, kerangka Buku The wealth of nations mulai disusun ketika ia menajdi dosen tamu di Toulouse. Walaupun banyak yang sama, namun ada beberapa perbedaan pandangan Smith dengan pandangan kaum Fisiokrat,  yaitu pada penekanan faktor dominan dalam menentukan kemakmuran Negara.


A. Hakikat Manusia Serakah
Manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah, Rakus, egoistis, dan mementingkan diri sendiri yang sudah dikenal oleh pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, seperti Plato dan Mandeville. Mandeville menganggap sikap rakus manusia ini memberikan dampak sosial-ekonomi negative bagi masyarakat. Untuk menghindari dampak ini, Mandeville menganjurkan adanya campuran tangan pemerintah dalam perekonomian. Sebaliknya, Smith berpendapat bahwa sikap egois manusia dapat memacu pertumbuhan ekonomi sepanjang ada prsaingan bebas. Walaupun motif kepentingan diri sendiri kurang begitu mulia, bukan berarti kita harus menolak berbisnis dengan orang lain, itu hanya akan menghancurkan diri sendiri.


B. Mekanisme Pasar Bebas
Smith sangat mendukung motto laissez faire-laissez passer yang menghendaki campur tangan pemerintah seminimal mungkin dalam perekonomian. Nanti akan ada suatu tangan tak ketara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kea rah keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, pasar justru akan mengalami distorsi yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan (inefficiency) dan ketidakseimbangan.  Pandangan Smith ini kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam pemikiran politik. Dimasa merkantilis, Negara ditempatkan diatas individu. Sebaliknya, menurut kaum Klasik dan fisiokrat, individulah yang harus diutamakan. Bahakn tugas negaralah yang menjamin terciptanya kondisi  bagi setiap orang untuk bertindak melakukan yang terbaik bagi diri mereka masing-masing.


C. Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Smith, barang memiliki nilai, yaitu Nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang menghasilkan barang tersebut. Bagaimana caranya ? Smith, menyatakan untuk mengukur tenaga labor dalam menghasilkan barang tidak bisa hanya diukur dari jam kerja saja, melainkan keterampilan setiap orang. Ia mengunakan “harga“ labor atau upah sebagai alat ukur. Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan tingkaat keterampilan labor. Perbedaan keterampilan tenaga kerja dalam menghasilakan barang digunakan Smith untuk mematok harga.

Menurut Smith, hubungan nilai guna dan nilai tukar suatu barang yang mempunyai nilai guna tinggi kadang-kadang tidak bisa ditukar dengan barang lain. Nilai tukar bagi Smith dapat diartikan dengan kemampuan suatu barang untuk memperoleh barang lain. Jika diperhatikan, konsep nilai Smith bersifat mendua. Ia belum atau tidak paham tentang harga relatif, perbedaan utilitas total dengan  utilitas marjinal dan utilitas rata-rata. Smith hanya terfokus pada  utilitas total saja. Kelemahan Smith ini, bisa dipecahkan oleh muridnya sendiri, yaitu Alfred Marshall.


D. Teori Pembagian Kerja (division of labor)
Menurut pandangan Smith, pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Adanya spesialisasi, setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi, menghasilakn satu jenis barang yang kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu diperdagangkan di pasar. Pembagian kerja ini menyebabkan setiap orang ahli di bidangnya masing-masing. Dengan demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil produksi secara total juga akan meningkat.


E. Teori Akumulasi Kapital
Adam Smith menjelaskan cara terbaik untuk meningkatkan laba ialah dengan melakukan investasi, yaitu membeli mesin dan peralatan. Dengan adanya mesin dan peralatan, produktivitas labor akan semakin meningkat. Produktivitas labor ini berarti peningkatkan produksi perusahaan . jika semua perusahaan melakukan hal yang sama, output nasional atau kesejahteraan masyarakat akan meningkat pula. Smith menganggap pentingnya arti akumulasi kapital bagi pembangunan ekonomi. Maka sistem ekonomi klasik oleh smith ini sering disebut sistem ekonomi liberal, juga sering disebut sistem ekonomi kapitalisme. Teori akumulasi capital ini sangat di kritik oleh pakar-pakar sosialis, terutama oleh Karl Marx.


F. Pengaruh Pandangan Adam Smith
Pengaruh pemikiran Adam Smith sangat luas, hampir semua pembahasan ekonomi dikaitkan dengan pemikiran Smith. Pemikiran yang dilontarkan Smith banyak diambil dari para pemikir terdahulu. Sebagai contoh, Individualisme dan materialisme sebenarnya berasal dari paham hedonisme yang sudah dikembangkan oleh pemikir yunani kuno. Terdapat perbedaan anatara paham hedonisme dengan pemikiran Smith. Kalau hedonism, kenikmatan utama adalah untuk individu, dalam pandangan Smith kenikmatan paling utama ditujukan bagi masyarakat banyak.
Paham materialisme sering disebarluaskan, ternyatabanyak Negara yang menganut ajaran ini. Namun paham materialisme dan individualisme sukar dibendung, bahkan oleh gereja sekalipun. Gereja ingin membendung ajaran materialism ini, akan tetapi berbagai usaha yang dilakukan tidak berhasil. Kemudian, Paus Leo XII justru mengadakan kerja sama. Ia mengurangi serangannya dan menganjurkan pelaku ekonomi agar bertindak sebagai penganut Kristen yang baik. Kerja sama tersebut merupakan momentum baru dalam kehidupan ekonomi politik masyarakat Eropa.
Penghargaan yang sangat tinggi terhadap Smith ialah karena ia berhasil menciptakan sebuah sistem ekonomi berupa sistem ekonomi pasar yang juga lebih dikenali sebagai sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi kapitalis. Penghargaan terhadap sistem ekonomi pasar ini karena kesederhanaannya yang sangat ampuh untuk meninngkatkan ekonomi masyarakat. Sistem ini tidak perlu diawasi oleh pihak manapun. Serahkan semua kepada pasar, lalu suatu invisible hands akan membawa perekonomian ke titik keseimbangan. Jika terlalu banyak campur tangan pemerintah, pasar justru akan mengalami distorsi. Ajaran Smith ini menandai adanya suatu perubahan yang revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Sistem ekonomi yang dikembangkan oleh Smith ini sering diakui sebagai organisasi masyarakat terbaik yang dikembangkan. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya Negara yang menganut sistem ini.


G. Adam Smith Atau Nabi Muhammad
Kebanyakan textbook ekonomi orang-orang barat terlalu tinggi memberi penghargaan terhadap pemikir-pemikir barat seperti Smith. Namun, kurang memberi tempat bagi jasa pemikir-pemikir dari Timur, terutama dari dunia Islam. Sebagai contoh, ide mekanisme pasar merupakan sumbangan pemikiran Smith. Padahal, jauh sebelum Smith lahir, Nabi Muhammad sudah terlebih dahulu menganjurkan umatnya untuk  memanfaatkan mekanisme pasar. Nabi Muhammad melarang pemerintah ikut campur menetapkan harga.
Dalam ajaran Islam, pemerintah tidak dibenarkan memihak kepada pembeli dengan mematok harga yang lebih rendah atau memihak kepada penjual dengan mematok harga yang lebih tinggi. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan bagi semua pihak. Walaupun pemerintah menganjurkan mengunakan mekanisme pasar,terkadang pemerintah boleh mengunakan kebijakan penetapan harga dalam kondisi khusus. Seperti saat terjadi ketidakadilan dipasar, diantaranya jika ada praktik monopoli, ada yang mempermainkan harga atau ada cengkraman dari pengusaha bermodal. Sebagian berpendapat, bahwa pengunaan kebijakan penetapan harga diperbolehkan untuk barang yang dihasikan perusahaan milik Negara seperti BBM, listrik, telpon, air bersih, dsb.



PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH KLASIK LAINNYA

1. Thomas Robert Maltus (1766-1834)
Sewaktu Maltus diangkat sebagai dosen di East India College, untuk pertama kalinya ekonomi politik diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Maltus juga dikenal sebagai pengikut ajaran Adam Smith. Menurut maltus, jumlah tanah didunia ini relative tetap, namun perkembangan jumlah manusia jauh leih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian. Maltus juga menguraikan  bahwa satu-satu cara mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan program keluarga berencana (KB). Pandangan maltus tersebut dianggap terlalu pesismis. Dalam kenyataannya, produktivitas tenaga kerja terus meningkat. Dimulai dengan “Revolusin Industri”, lalu “Revolusi Hijau” serta “Revolusi Biru”.

2. David Ricardo (1772-1823)
Ricardo sependapat dengan Adam Smith bahw labor memegang peran penting dalam perekonomian. Ide dari Smith ini kemudian dikembangkan menjadi teori harga-harga relative berdasarkan biaya produksi atau biaya labor yang menjadi unsur utama, disamping biaya-biaya kapital. Kapital berperan mempercepat proses produksi sehingga hasil produksi dapat dengan cepat dinikmati atau dikonsumsi. Perbedaan antara Smith dan Ricardo hanya dalam penekanan: smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapat di antara berbagai golongan dalam masyarakat.

Ricardo mengemukakan teori sewa tanah, teori nilai kerja, teori upah alami, teori uang, dan teori keuntungan komparatif dari perdagangan internasional. Dalam teori sewa tentang sewa tanah, ada tanah yang subur, kurang subur dan tidak subur sama sekali. Produktivitas di tanah subur hanya memerlukan biaya-biaya yang lebih rendah dari tanah yang tidak subur. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, makin tinggi biaya dalam mengelola tanah tersebut dan sebaliknya. Teori ini pernah dibahas oleh kaum fisiokrat dan Adam Smith, namun bertolak belakang dengan dengan teori Ricardo.

Teori Nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang berupa biaya bahan mentah dan upah buruh yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk sekedar bertahan hidup (upah alami). Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup agar para buruh dapat bertahan hidup saja.

3. Jean Baptise Say (1767-1832)
J.B Say adalah pemuja pemikiran Adam Smith yang loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. Say sangat membatu dalam memahami pemikiran Smith. Kontribusi Say terhadap aliran Klasik ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaan sendiri. Pandangan tersebut di sebut Hukum Say (Say’s Law). Pendapat Say “produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri” menjadi pedoman dasar dalam kebijakan ekonomi dalam kurun waktu seratus tahun. Say juga orang pertama yang membicarakan tentang entrepreneur. Ia juga orang pertama yang mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas tiga baigian, yaitu tanah, labor, dan capital.

4. John Stuart Mill (1806-1873)
Kebanykan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai punycaknya di tangan J.S Mill. Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat. Salah satunya ialah Participles of Political Economy yang dimaksudkan untuk menyarikan teori-teori ekonomi pada masanya. Kenyataanya, buku tersebut dikatakan sebagai versi modern dari The Wealth of Nations Adam Smith. Dalam buku tersebut mill mengatakan tidak ada teori  yang orisinil dari pikirannya sendiri, tampaknya ia terlalu merendah. Hal itu disebabkan konsep return to scale dan konsep elastitas adalah orisinil dari pikiran Mill.

Menurut Mill, pemerintah boleh campur tangan di kegiatan perekonomian, berupa peraturan dan kebijaksanaan. Dengan begitu, tiap aktivitas ekonomi dapat diarahkan pada yang lebih baik dan pantas. Pemikiran ekonomi Mill selalu dimasukan ke dalam aliran Klasik walaupun diakhir hayatnya ia menyebut dirinya sendiri “sosialis”.

Tidak ada komentar