Header Ads

Pemikiran-Pemikiran Keynes, Neo-Keynes Dan Pasca Keynes (Ekonomi)

Pemikiran-Pemikiran Keynes, Neo-Keynes Dan Pasca Keynes



Pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisi ekonomi yang mahadahsyat. Perekonomian ambruk, pengangguran terbuka merajalela, dan inflasi membubung tak terkendali. Krisis yang dialami Negara maju dianggap sebagian kalangan bahwa ramalan Marx tentang kejatuhan sistem kapitalis menjadi kenyataan. Teori-teori ekonomi yang di kembangkan pakar klasik dan neo-klasik pun tak berkutik. Dalam situasi seperti ini lah lahir seorang tokoh ekonomi yang menjadi “penyelamat” sistem kapitalis pada krisis masa itu, yaitu J.M. Keynes. Pengaruh Keynes sangat besar dalam perjanjian Bretton Woodstahun 1946 dan dalam pembentukan badan Moneter Internasional IMF (international Monetary Fund). Berkat jasanya, ia kemudian dianggkat sebagai “baron”, gelar bangsawan yang sangat tinggi  dalam masyarakat Eropa.

1. Karya-karya Keynes
Pada tahun 1913, ia menulis : Indian Currency and finance
Pada tahun 1919, ia menulis : The economic Consequences of the peace
Pada tahun 1922, ia menulis,     : A revision of the Treaty
Pada tahun 1923, ia menulis   : A Tract on Monetary Reform
Pada tahun 1930, ia menerbitkan : A treatise on money
Pada tahun 1936, ia menerbitkan : The General Theory of Employment, interest, and Money.

Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik
Kaum Klasik percaya bahwa perekonomian yang di landaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi equilibrium tersebut, kekurangan maupun kelebihan tidak akan terjadi. Seperti yang di maksudkan Say bahwa penawaran akan selau berhasil menciptakan permintaaan sendiri. Keadaan ini dinilai kaum klasik sebagai sesuatu yang bersifat sementara dimana nantinya aka nada invisible hands yang akan selalu membawa perekonomian ketitik keseimbangan. Teori Say yang mengatakan bahwa “penawaran akan selau berhasil menciptakan permintaaan sendiri” di kritik habis-habisan oleh Keynes.
Sejak terjadinya krisis tersebut, orang mulai curiga ada yang salah dengan teori Klasik dan Neo-klasik. Menurut Keynes, produksi akan selalu menciptakan permintaanya sendiri hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana. Pendapatan masyarakat yang ditabung akan mengalami kebocoran dalam bentuk tabungan, sehingga arus pengeluaran tidak lagi sama dengan arus pendapatan. Dengan demikian, permintaan agregat akan lebih kecil dari penawaran agregat. 
Pendapat Keynes tersebut dibantah oleh pendukung Klasik yang menganggap tabungan akan diinjeksikan kembali ke dalam perekonomian melalui investasi, sehingga keseimbangan kembali wujud dalam perekonomian. Menurut keysnes, itu semua hanya kebetulan belaka, karena umumnya investasi lebih kecil dari jumlah tabungan. Kekurangan ini jika tidak diantisipasi akan menyebabkan ketidak seimbangan dalam perekonomian.
Kritik Keynes yang lain terhadap sistem klasik ialah pendapatnya yang mengatakan  bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian. Menurut Keynes dalam kenyataaan pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan kau klasik. Dari sisni Keynes mengecam analisis kaum klasik yang didasarkan pada pengadaian-pengadaian yang keliru dengan kenyataan hidup sehari-hari. 
Kalaupun upah diturunkan, pendapatan masyarakat tentu akan turun yang akan menyebabkan turunnya daya beli dan kosumsi masyarakat yang kemudian akan mendorong turunnya harga-harga. 
Kalau harga diturunkan, kurva nilai produktivitas marjinal akan turun yang menyebabkan jumlah labor yang tertampungpun semakin sedikit dan pengangguran menjadi semakin banyak.

Peran Pemerintah dalam Perekonomian
Dalam pengamatan Keynes tentang kejadian krisis ekonomi pada awal 30-an, Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahakan begitu saja pada mekanisme pasar. Diperlukan peran pemerintah dalam mengatur perekonomian. Kebijakan yang diambil oleh Keynes lebih sering mengandalkan kebijakan fisikal. Dengan kebijakan ini, pemerintah bisa mempengaruhi jalanya perekonomian berupa suntikan dana dari pemerintah untuk proyek-proyek yang mampu menyerap tenaga kerja. Kebjiakan ini ampuh dalam meningkatkan output dan memberantas pengangguran. Bagi Keynes, campur tangan pemerintah merupakan keharusan agar perekonomian berjalan dengan baik. 
Kalau diamati, spertinya Keynes sependapat dengan Marx yang mengatakan bahwa sistem ekonomi tidak bebas dari fluktuasi krisis pengangguran. Marx berusaha menghancurkan sistem Kapitalis lalu mengantikanya dengan sistem sosialis. Namun, Keynes justru menyelamatkan sistem liberal tersebut.


Tokoh-tokoh Keynesian

1. Alvin Harvey Hansen
Alvin seorang pakar ekonomi yang paling mengagumi karya-karya Keynes. Ia juga menulis Fiscal policy and business cycle (1941); Business cycles and National income (1951); dan A Guide to Keynes (1953). Buku pertama dan kedua menjelaskan apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi, faktor-faktor penyebab fluktuasi dan cara mengantisipasi fluktuasi ekonomi tersebut. Buku ketiga berjasa dalam penyebarluasan pemikiran-pemikiran Keynes dimana ia menyusun pemikiran- pemikiran Keynes dalam suatu kerangka analisis yang lebih sistematis dari buku asli dari Keynes, yakni The General Theory.

2. Simon Kuznets
Kuznets awalnya seorang ahli statistik yang mengumpulkan data lalu menganalisis suatu data termasuk data ekonomi. Karena banyak mengumpulkan data ekonomi, ia menjadi tertarik dengan bidang ekonomi. Berkat kepintarannya, ia berhasil menggabungkan ilmu statistik dan ilmu matematika dengan ilmu ekonomi. Berkat jasa Kuznets, pengertian-pengertian pokok dalam kerangk teori Keynes dapat diwujudkan secara kuantitatif-empirirs. Hubungan Antara pendapatan nasional, konsumsi, tabungan, pengangguran, inflasi dan harga-harga dapat dikaji menurut analisis kurun waktu. Dengan analisis time series, kita dapat menghitung pertumbuhan ekonomi lebih ekstrak. Begitu juga  analisis kurun waktu, kita bisa meramal dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di masa depan.

3. John R. Hicks
Hicks dimasukan kedalam aliran neo-klasik oleh Prof. Sumitro karena ia berjasa dalam mengkaji ulang teori-teori Marshall. Akan tetapi ia dimasukan ke dalam pendukung aliran Keynes oleh ahli lain. Salah  satu jasanya yang sangat besar adalah kemampuan dalam merangkai teori ekonomi mikro ke dalam kerangka teori makro Keynes melalui pendekatan matematika. Hicks membandingkan ajaran Keynes dengan ajaran klasik dengan sangat gemilang. ia mampu mengunggkapkan kelebihan dan kekurangan sistem Keynesian serta membuat teori Keynesian mudah dipelajari.

4. Wassily Leontief
Leontief adalah pakar ekonomi kelahiran rusia yang membelot ke America Serikat. Ia dinilai sangat berjasa dalam membanggakan teori analisis input-output yang ternayata menjadi sangat berguna dalam analisis ekonomi. Denagan teori tersebut, kegiatan dan keterkaitan anatara sektor ekonomi dalam tata sususnan ekonomi masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat secara jelas. Menurut Leontief, hubungan dan keterkaitan antar-sektor dalam perekonomian dapat digambarkan dalam suatu matriks yang pada intinya berisi table-tabel tentang faktor produksi dan table-tabel tentang hasil dari masing-masing sektor. Analisis ini bisa diaplikasikan ke dalam semua sistem-ssistem ekonomi.


5. Paul Samuelson
Samuelson berjasa daalam mengembangkan dan menyebarluaskan pemikiran Keynes serta berjasa melakukan kodifikasi pemikiran-pemikiran Keynes. Ia juga melengkapinya dengan pemikiran-pemikiran baru yang lebih luas jangkauannya  dengan pendekatan matematika. Ia juga menjelaskan hubungan  timbal balik yang saling memperkuat Antara faktor pengganda (multiplier) dengan accelelator dimana  dapat dijelaskan bahwa permintaan efektif masyarakat dipengaruhi oleh  autonomos investment. Dampak investasi terhadap perekonomian menjadi berlipat ganda karena adanya multiplier yang sangat ditentukan oleh kecenderungan konsumsi masyarakat. Semakin besar kecenderungan mengonsumsi, makin besar angka pengganda, sehingga makin besar pula dampak investasi terhadap perekonomian. Prinsip akselerator secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan nasional akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam jumlah investasi. 



Teori Gelombang perusahaan (business cycle)

Pada masa lalu gelombang perusahaan atau fluktuasi ini telah dibicarakan, namun hanya dibicarakan secara sambil lalu saja karna kepercayaan orang terhadap pendapat klasik yang mengatakan bahwa perekonomian akan selalu menuju pada suatu keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan dalam perekonomian. Menurut Laudert menyatakan pendapatnya tentang analisis determinasi pendapatan Keynesian berupa tekanan utama paada  ketidakstabilan di sistem kapitalis.  Pakar setelah Keynes membahas teori fluktasi ekonomi karena memerlukan teori yang mampu menjelaskan penyebab perekonomian  menjauh dari equilibrium. Tindakan dan kebijaksanaan yang dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang naik turun tersebut agar lebih stabil.


Teori pertumbuhan dan pembangunan

Pemikir-pemikir klasik kurang memperhatikan soal pertumbuhan ekonomi. Pakar pertama yang lebih serius mengembangkan teori pertumbuhan adalah Schumpeter yang telah meletakkan dasar pengembangan teori pertumbuhan ekonomi. Bagi Scumpeter, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalh entrepreneur yang bukan hanya pengusaha melainkan seorang yang mau menerima resiko. Pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan masyarakat yang menghargai dan meransang  orang untuk mengali penemuan-penemuan baru. Negara-negara berkembang yang ingin mengejar ketinggalannya dari Negara-negara maju harus memacu pertumbuhan ekonomi engan melaksanakan industrialisasi. Karan melakuka industrialisasi memerlukan dana, Negara-negara berkembang harus meminjam uang ke Negara-negara maju untuk dijadikan modal industrialisasi. Kegiatan ini  biasanya disebut investasi. Menurut W.W. Rostow, Negara maju yang ingin maju harus melalui tahap-tahap pembangunan sebagai berikut.

1. Tahap tradisional statis
2. Tahap transisi (pra take-off)
3. Tahap lepas landas
4. Tahap dewasa (maturing stage)
5. Tahap konsumsi massa

Secara keseluruhan, proses yang dijelaskan Rostow diatas hanya bisa berlansung jika dipenuhi beberapa kondisi, yaitu 
1. pemerintahan yang stabil
2. adanya perbaikan dalam tingkat pendidikan
3. adanya sekelompok inivator dan wiraswastaan yang mampu memanfaatkan tabungan masyarakat 4. mengembangkan perdagangan
5. reformasi sosial


Kebijaksanaan Fiskal VS Moneter

Keynes berusaha menemukan struktur teoritis yang digunakan untuk memformulasikan kebijaksanaan ekonomi makro untuk menstabilkan perekonomian. Keynes dan pendukungnya menganggap kebijakan moneter dengan memanipulasi jumlah uang beredar tidak efektif dalam menstabilkan perekonomian. Namun sebaliknya, mereka percaya bahwa kebijaksanaan yang lebih ampuh dalam menstabilkan ekonomi adalah kebijaksanaan fiskal.  
Kaum monetaris percaya perubahan moneter yang mempengaruhi perubahan dalam pendapatan nasional. Sebaliknya, Kelompok neo-Keynesian percaya bahwa perubahan dalam pendapatan nasional menyebabkan terjadinya perubahan moneter. Menurut kaum pasca-keynesian, control harga dan upah permanen adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesempatan kerja penuh dengan harga –harga yang relative stabil.

Tidak ada komentar