Header Ads

Aliran Sisi Penawaran Ekonomi

Aliran Sisi Penawaran


Pada tahun 70-an, perekonomian Amerika Serikat mengalami boom karena kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif sebelumnya. Akibatnya pada tahun 1973 harga pangan dan bahan baku naik dan guncangan harga minyak akibat politik embargo Negara-negara penghasil minyak (OPEC). Para ahli ekonomi kebinggungan menghadapi gejala tersebut karena gejala tersebut agak baru. Pada akhir tahun 1974, saat resesi terjadi, pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan program peningkatan pajak untuk mengatasi inflasi. Namun, yang terealisasikan adalah kebijakan fiskal. Dampaknya, perekonomian bergerak cepat dan tinggkat penggangguran dapat ditekan. Pada tahun 1978, inflasi kembali menghantam Amerika Serikat. Dalam menghadapi hal tersebut, Amerika Serikat mengadopsi kebijakan moneter yang baru sesuai ajaran monetaris yang terkonsentrasi pada usaha menahan laju pertumbuhan stok uang. Pada bulan maret 1980, Pemerintah Amerika Serikat menggumumkan suatu program pengawasan kredit. Jumlah pinjaman dibatasi. Hal ini dapat menahan laju pertumbuhan stok uang. Pada tahun 80-an, terjadi resesi yang dinilai terburuk sejak depresi tahun 30-an. Pemerintah mengabaikan rencana rencana pembatasan uang. Namun, Pemerintah membiarkan jumlah uang beredar. Kebijakan monetaris memang lahir di Amerika Serikat, namun dianut pemerintah Thatcher di Inggris. kebijakan yang dianut Reagan adalah aliran baru yang dikenal aliran sisi penawaran.

Tokoh-tokoh Aliran Sisi Penawaran
Menurut Harold McCure dan Thomas Willet, aliran sisi penawaran dibedakan atas kelompok utama dan kelompok radikal.

1. Kelompok utama
Kelompok ini diwakili oleh Martin Feldstein dan Michael Boskin. Kelompok ini menekan adanya insentif pajak dalam memacu pertumbuhan ekonomi lewat dampaknya terhadap tabung dan investasi. Kelompok ini banyak menganalisis dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor dan dampak perubahan program keamanan sosial terhadap jumlah tabungan.

2. Kelompok Radikal
Kelompok radikal diwakili oleh Arthur Laffer dan George Gilder. Kelompok ini merupakan kelomok yang mendapat publistas lebih banyak dimana mereka menyatakan bahwa pemotongan pajak akan memebrikan dampak positif terhadap tabungan, investasi, dan penawaran tenaga kerja serta penerimaan total yang lebih banyak dari pajak. Intinya mereka mengajukan pemotongan pajak yang akan memeberikan dampak besar terhadap produktivitas  kerja dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan laju pertumbuhan output dan mengurangi inflasi.
Aliran sisi penawaran muncul pada tahun 1970-an dan popular tahun1980-an paada masa pemerintah Reagan di Amerika Serikat sehingga dijuluki reaganomics.

Perbedaan pandangan Keynesian dan Monetaris

Kubu Keynesian lebih menyukai kebijakn fiskal yang bersifat ekspansif. Sementara kebijakan kebu monetaris lebih menyukai kebijakan moneter yang kontraktif-konservatif. Walaupun demikian, merekan sama-sama melihat ekonomi dari sisi permintaan. Berbeda dengan aliran sisi penawaran yang percaya bahwa yang harus diberi perhatian utama bukan permintaan melainkan sisi penawaran. Motto kerjaaliran sisi penawaran sangat berbeda dengan kubu Keynesian yang melakukan fine-tunning. Bagi pakar aliran sisi penawaran, lebih baik meningkatkan pendaptan nasional melalui pemanfaatan sumber daya penuh dari pada meredakan fluktasi ekonomi. Kunci utama untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh ialah dengan memberi insentif pada para pelaku ekonomi agar lebih rajin berproduksi. 

Dalam mengatasi inflasi dan pengganguran, Keynesian memakai pengeluaran pemerintah. Sebaliknya aliran sisi penawaran memakai program penurunan pajak karena turunya pajak akan menambah gairah investasi. Dalam jangka analisis, Keynesian menggunakan analisi jangka pendek dan aliran sisi penawaran menggunakan pertumbuhan jangka panjang. 
Persamaan pandangan sisi penawaran dan teori klasik, yaitu sama-sama menekan pembahansan dari sisi penawaran; sama-sama mendorong kurva penawaran ke kanan; dan sama-sama mendorong sisi penawaaran ke kanan.  


Program penurunan pajak dan Anggaran Berimbang
Kebijakan Negara-negara penghasil minyak penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC telah menguncang perekonomian Amerika Serikatdua kali. Guncangan pertama pada tahun 1973/1974 dimana harga minyak naik empat kali lipat. Akibatnya, perekonomian di Negara-negara industry mengalami resesi yang sangat parah. Guncangan kedua pada tahun 1979/1980 dimana harga minyak naik yang mengakibatkan harga naik dan inflasi melambung. Dalam situasi seperti ini, kalau seandainya dilakukan kebijaksanaan ekspansif, baik kebijakan fiscal maupun moneter, harga naik dan inflasi akan semakin membubung. Oleh karena itu, timbul pemikiran bahwa yang sebaiknya diutak-atik adalah sisi penawaran. Dengan mendorong penawaran agregat ke kanan, output akan bertambah. Bersama dengan itu, harga akan turun. Hal ini dapat memejukan pertumbuhan output nasional dan tingkat inflasi dapat ditekan.

Berikut langkah-langkah mendorong kurva
1.penawaran ke sebelah kanan dalam upaya mempromosikan peningktan output nasional dan menekan inflasi.
2. Mendorong masyarakat untuk lebih rajin menabung
3. Menurunkan tingkat pajak
4. Mendorong masyarakat untuk lebihberani mengambil resiko dalam berusaha
5. Mendorong mobilisasi angkatan kerja
6. Mendorong masyarakat untuk lebih banyak bekerja di sektor ril
Program ini disukai oleh Presiden Reagan karna dengan mengurangi pajak, partisipasi kerja akan meningkat dan Reagan tidak menyukai kongres memegang uang terlalu banyak, sebab program yang dijalankan mereka tidak efektif. Pada masa pemerintah Reagan dilakukan program yang disebut tax revolt, yaitu program pembatas berbagai bentuk pajak, yang disertai jaminan konstitusi amandemen bahwa pengeluaran pemerintah harus berimbang dengan penerimaan.
Kesimpulanya, pemikiran aliran percaya dampak positif penggunaan dana sendiri oleh swasta terhadap peningkatan output nasional.

Tidak ada komentar