Header Ads

Aliran “ratex” (Ration Expectation) Ekonomi

Aliran “ratex” (Ration Expectation)

Ketika kaum monetaris dan Keynesian berdebat hebat, selain aliran sisi penawaran juga muncul aliran gelombang baru. Aliran gelombang baru ini muncul karena kebijakan kaum aliran Keynesian telah gagal total pada tahun 1970-an dan 1980-an. Pakar ekonomi aliran ini banyak melakukan tinjauan atas premis yang digunakan Keynesian  seperti premis campur tangan pemerintah,; penerapan kebijakan  fine-tunning dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat. Aliran ini beroperasi dalam pendekatan pasar bersih. Seperti pandangan kaum klasik, pakar-pakar  ratex juga percaya bahwa dalam perekonomian yang selalu berada dalam posisi pemerintah tidak memberikan hasil yang efektif, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki suatu keadaan ekonomi. Aliran ini mirip dengan aliran klasik, kemudian pandangan ini sering pula disebut aliran klasik baru.

A. Tokoh-tokoh Ratex
Ada banayk tokoh aliran ratex, diantaranya Robert lucas, Thomas Sargeant, Neil Wallace, Robert Barro, Leonard Rapping, Edward Prescott, David beg dan masih banyak lagi.  Robert Lucas adalah tokoh utama aliran ini, namun ia bukanlah orang pertama yang mengemukan ide tentang ekspektasi rasional ini yang pertama kali dikembangkan oleh John Muth yang mengemukakan premis bahwa ekspetasi masyarakat bersifat rasional kemudian Pemikiran tersebut di kembangkan oleh Lucas tahun 1969. Preposisi aliran ratex mengatakan bahwa unit-unit ekonomi akan membuat perkiraan; penggunaan informasi yang efisien; tidak membuat kesalahan-kesalahan secara sistematis; dan orang akan bereaksi secara rasional terhadap kebijaksanaan yang dilakukan. 
Kritikan kaum ratex terhadap kubu keynesia terjadi karena merek percaya ada semacam trade-off Antara output, kesempatan kerja dan inflasi. Hal ini bertolak belakang dengan aliran ratex yang berpendapat tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian. Bagi aliran Ratex, deviasi dari keadan kesempatan kerja penuh hanya terjadi karena adanya kesalahan dalam memperkirakan peristiwa ekonomi di masa depan. Aliran ratex juga mengkritik Keynesian tentang harga ekspetasi yang didasarkan pada perilaku masa lalu.


B. Unsur Ekspektasi dalam perekonomian
Karena adanya unsur ekspetasi dari pelaku ekonomi, Robert Lucas mendukung sifat netral uang dan ketidakefektifan kebijaksanaan pemerintah. Kita tidak bisa mengetahui secara pasti apa yang terjadi jika pemerintah mengubah-ubah kebijaksanaannya. Ekspetasi tentang masa depan dibuat berdasarkan segala informasi yang ada padanya. Di era globalisasi ini, informasi semakin banyak. teknologi pun sudah semakin canggih sehingga informasi mudah di perolah.  Setelah ekspetasi disusun, unit ekonomi akan mengunakan informasi yang mereka peroleh untuk mengatisipasi setiap perubahan kebijaksanaan demi menyelamatkan kepentingan mereka. 
Setiap langkah yang akan diambil pemerintah dapat diantisiapasi secara tepat oleh pelaku ekonomi. Ada juga langkah-langkah yang tak terduga sama sekali oleh masyarakat. Sehingga dampaknya cukup berarti bagi pemerintah. Pelaku ekonomi yang rasional akan menyesuaikan ekspetasi mereka dengan pengalaman masa lalu. Kemudian akan mengubah ekspetasi mereka berdasarkan kesalahan terakhir yang dilakukan di masa lalu. Mereka tidak akan melakukan kesalahan yang sama terus menerus.

C. Implikasi kebijaksanaan
Jika pemerintah sering menggunakan langkah yang tak terduga, dampak negatifnya ialah runtuhnya kredibilitas. Hal ini membuat pelaku ekonomi lebih memilih berbisnis di negara-negara yang transparan kebijaksanaan ekonominya. Sebaiknya pemerintah tidak menjalankan kebijaksanaan yang rumit sebab akan menghasilkan sesuati yang bertentangan dengan maksud semula. Pakar-pakr ratex meragukan ahli ekonomi yang cukup tau bagaimana masyarakat bereaksi terhadap perubahan kebijaksanaan yang dilakukan. Dengan anggapan seperti ini, para pakar ratex percaya bahwa kebijaksanaan apa pun untuk menghadapi masalah-masalah ekonomi tidal pernah komplit. Untuk itu, pemerintah sebaiknya tidak terlalu sering mengeluarkan kebijaksanaan yang macam-macam sebab akan di counter oleh para pelaku ekonomi yang dampaknya justru bisa merugikan. Kebijaksanan pemerintah menjadi tidak efektif karena adanya faktor lag. Sementara itu, kebijakansanaan pembatas jumlah uang untuk mengontrol stok uang yang datang terlambat terbukti tidak memperbaiki keadaan tetapi makin menghancurkan perekonomian lalu memasuki masa resesi.

D. Pro Dan kontra
Robert Lucas menjelaskan tentang hubungan antara jumlah uang dengan siklus ekonomi. Ia meninjau kembalo teori trade-offs Antara pengangguran dan inflasi yang dikembangkan oleh Philips. Lucas menyimpulkan bahwa, hanya perubahan yang tidak yerantisipasi saja yang dapat mempengaruhi output riil. Jika benar demikian, maka kebijakan moneter tidak ampuh mempengaruhi output dan kesempatan kerja. Setelah itu, banyak pakar ekonomi melakukan studi empiris, dari berbagai hasil, ada yang mendukung da nada juga yang membantah. Dipihak lain, ada pula pakar yang meragukan preposisi Lucas di atas. Dari penelitian yang tidak seiya-sekata dari para pakar ekonomi, dapat dikatakan bahwa preposisi lucas yang enyatakan hanya perubahan stok uang yang tidak terantisiapsi saja yang dapat mempengaruhi output diatas agak lemah pembuktian empirisnya yang menyebabkan perlu ditemukan penjeklasan yang lebih baik tentang peran uang dalam siklus ekonomi.

1 komentar:

  1. As reported by Stanford Medical, It's in fact the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh an average of 42 pounds lighter than we do.

    (By the way, it is not related to genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to "how" they are eating.)

    BTW, What I said is "HOW", not "what"...

    CLICK this link to see if this brief quiz can help you decipher your real weight loss potential

    BalasHapus